Teori Netralitas Uang - Kelas Ekonomika

Post Top Ad

Tuesday, April 3, 2018

Teori Netralitas Uang


Menurut ekonom neo klasik uang itu netral, tidak mempengaruhi kegiatan ekonomi riil (classical dichotomy). Jelaskan pernyataan ini dengan menggunakan teori kuantitas uang!

Jawab:

Netralitas Uang berarti bahwa perubahan kuantitas uang (jumlah uang yang beredar) hanya akan mempengaruhi variable-vaeiabel ekonomi yang sifatnya nominal saja (variable nominal) dan tidak akan mempengaruhi variable-variabel ekonomi yang sifatnya riil (real variable).

Variabel nominal adalah variable ekonomi yang diukur dengan satuan uang, misalnya: upah nominal (upah yang diukur dalam satuan rupiah), GDP nominal (GDP yang diukur dalam satuan rupiah), suku bunga nominal (angka suku bunga yang dideklarisakan oleh bank), dll.

Variabel riil adalah variable ekonomi yang diukur dengan satuan fisik yang sebenarnya, misalnya: upah riil (upah nominal per tingkat harga), GDP riil (GDP yang dihitung dengan satuan unit barang), suku bunga riil (suku bunga yang sebenarnya, yaitu suku bunga nominal setelah dikurangi dengan tingkat inflasi).

Teori kuantitas uang menjelaskan bahwa jumlah uang yang beredar di masyarakat akan mempengaruhi tingkat harga barang. Perubahan harga barang berbanding lurus dengan perubahan jumlah uang yang beredar. Berikut adalah persamaan teori kuantitas uang menurut Irving Fisher:

M x V = P x T

  • M adalah money in circulation (jumlah uang yang beredar)
  • V adalah velocity of circulation (kecepatan uang beredar)
  • P adalah price (tingat harga barang)
  • T adalah trade (jumlah barang yang diperdagangkan)

Dari persamaan kuantitas uang tersebut dapat diketahui bahwa apabila jumlah uang yang beredar (M) mengalamai kenaikan, dalam jumlah perdagangan dan kecepatan peredaran uang yang konstan maka tingkat harga barang akan mengalami kenaikan juga. Kenaikan harga barang ini kemudian akan menyebabkan variable nominal juga mengalami kenaikan, misalnya GDP nominal yang dihitung berdasarkan harga yang berlaku juga akan naik sebading dengan kenaikan harga barang. Contoh lainnya adalah upah nominal. Ketika harga barang naik maka para pegawai akan menuntut nominal upah mereka juga naik.

Yang perlu diketahui adalah kenaikan harga barang tersebut sebenarnya tidak menyebabkan variable riil seperti GDP riil dan Upah riil berubah. Ketika harga barang adalah P0 ke P1, maka GDP nominal  (GDP) akan naik dari GDP0 ke GDP1, dan upah nominal (W) akan naik dari W0 ke W1.
Karena variable nominal seperti GDP nominal dan Upah nominal berubah sebanding terhadap tingkat harga maka, variable riil seperti GDP riil dan Upah riil tidak akan berubah.


Lalu bagaimana efek perubahan jumlah uang terhadap tabungan dan investasi?

Berdasarkan teori klasik, uang hanya berperan sebagai alat untuk transaksi barang dan jasa. Artinya, permintaan akan uang hanya digunakan untuk ditukarkan dengan barang dan jasa untuk konsumsi. Dalam hal ini, permintaan dan penawaran uang tidak akan mempengaruhi tingkat suku bunga. Dengan kata lain, ketika jumlah uang yang beredar naik, tingkat suku bunga akan tetap. Karena tingkat suku bunga tetap maka jumlah tabungan dan investasi tidak akan terpengaruh.

Dengan kata lain, perubahan jumlah uang yang beredar yang diikuti dengan perubahan tingkat harga akan membuat investasi dalam satuan mata uang akan terlihat mengalami perubahan sebanding dengan perubahan harga. Namun secara riil, jumlah investasi tidak berubah.

Post Top Ad